TRAGEDI TUMPANGAN ONLINE DI KOTA BESAR, APA YANG TERJADI?
Hallo,
pembaca artikel!
Nah diartikel ini Saya akan me-review mengenai
pengalaman seminar Saya di Jakarta, program pelatihan kelas digital di Jakarta
ini lokasi tepatnya yaitu di Estubizi Coworking Space Graha Tirhadi Jl. Wolter
Mongonsidi no. 71 lantai 2, Kebayoran Baru , Jakarta Selatan. Kelas gapura
digital namanya, Saya mendapat informasi ini dari Guru simulasi digital Saya di
SMK Wikrama Bogor yaitu Muhammad Bagas Alivi. Pengalaman ini Saya ambil bersama
dengan teman-teman Saya yang lainnya.
Pagi itu tanggal 11 November 2017 Saya pergi ke
Jakarta bersama dengan teman jurusan Saya. Kami saling menunggu di stasiun
karena akan pergi secara bersamaan. Singkat cerita, setelah sampai di Jakarta
ternyata diperjalanan Kami terjebak macet, padahal sudah pukul 09.00. Sedangkan
pelatihan dimulai pukul 09.00 juga. Alhasil kami terlambat, setelah itu Kami
pun masuk ke ruangan pelatihan. Ternyata disana yang berstatus pelajar hanya
dari sekolah Kami saja, sisanya kebanyakan dari mahasiswa/pengusaha/pekerja.
Kami pun duduk dan menyimak materi yang diberikan oleh bapak Dedoy. Siapa itu
bapak Dedoy? Beliau adalah pengisi materi kelas digital juga. Ya, walaupun kami
terlambat tidak menyimak materi dari awal. Pada waktu dzuhur, kegitan pun
diberhentikan karena melakukan kegiatan
ISHOMA terlebih dahulu. Setelah ISHOMA, kegiatan pun dilanjutkan kembali dengan
pemateri dan materi yang berbeda.
Pelatihan ini dilaksanakan setiap sabtu-minggu,
berturut-turut dalam 1 bulan. Tidak hanya di Jakarta, ternyata kelas gapura ini
ada juga cabangnya. Hanya dari sekolah Saya mengikuti pelatihan di Jakarta
karena tidak terlalu jauh.
Pengalaman dihari pertama ini sungguh menyenangkan
karena bisa mengenal orang-orang selain di sekolah sendiri. Yang paling tidak
menyenangkan yaitu saat Kami hendak pulang, Kami tentu memesan tumpangan online
untuk tumpangan Kami sampai stasiun. Saat memesannya, memang agak sulit sampai
menunggu 30 menit. Kemudian, akhirnya mobil itu datang dan Kami pun menaiki
mobilnya. Tiba-tiba, supir bilang “Tolong matikan GPS-nya”. Sontak Kami terkejut. Posisinya Kami perempuan semua,
kecuali supirnya. Dan Ia mencoba mengambil jalan yang berbeda. Padahal Kami
tahu bukan ini jalan untuk menuju stasiun. Setelah Kami memohon, Ia pun
terlihat gugup dan takut. Akhirnya Kami selamat sampai stasiun.
Nah, segitu saja pengalaman yang dapat Saya jabarkan.
Semoga kalian dapat mencoba ke pelatihan ini ya. Tunggu diartikel
selanjutnya!!!.
EmoticonEmoticon